Bogor – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ketahanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Kunjungan Belajar ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan tema “Peran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan Surya serta mikrogrid Untuk Memperkuat Pertahanan Negara”. Kunjungan belajar dipimpin oleh Sesprodi Ketahanan Energi yaitu Kolonel Dr. Sri Sundari, S.E., M.M. Selasa, (06/09/2022).
Kunjungan Belajar Prodi KE FMP Unhan RI menghadirkan 4 orang narasumber yaitu Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Nugroho Adi Sasongko., S.T., M.Sc., Ph.D., CIQnR., IPU., Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Republik Indonesia (2012-2018) Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto., Direktur Pusat Pengkajian Industri Manufaktur, Telematika dan Elektronika (PPIMTE) Dr. Ir. Andhika Prastawa, M.SEE., Perekayasa Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) BRIN Ir. Riza, M.Eng., IPU.
Ses Prodi KE FMP Unhan RI, menyampaikan bahwa Program Studi Ketahanan Energi Unhan RI merupakan program studi dengan ilmu multidisiplin yang terdiri dari ilmu politik, ekonomi, kebijakan dan teknologi dari segi energi yang berguna sebagai bekal mahasiswa baik dari segi kemampuan teoritis maupun praktis. Saat ini, dunia menghadapi tantangan di bidang energi sehingga upaya peningkatan sisi produktivitas dan efisiensi penggunaan energi sangat diperlukan atau yang biasa dikenal dengan Net Zero Emissions (NZE), Energy Security dan Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama dari segala pihak yaitu masyarakat, sektor terkait, pemerintah dan non pemerintah. Diharapkan Universitas Pertahanan RI dan BRIN dapat menjalin kolaborasi kerja sama dalam penelitian di bidang energi pada masa yang akan datang seperti magang, penelitian Tugas Akhir, sesuai Visi dan Misi Unhan RI sebagai kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN yang sekaligus menjabat sebagai Dosen Ketahanan Energi FMP Unhan RI menjelaskan bahwa saat ini, pusat riset memiliki sekitar 125 staf yang terdiri dari S-1 (26%), S-2 (47%), dan S-3 (27%) dengan 13 Head/Leader per kelompok riset. Carbon Footprint menjadi bahasan utama, sebagai salah satu impact category dari adanya Global Warming, namun Indonesia saat ini belum memiliki aktualisasi untuk produk-produk milik Indonesia.
Selanjutnya narasumber kedua dengan menjelaskan tentang status program energi nuklir di Indonesia. Peringatan tragedi Fukushima dai-chi sebagai bentuk evaluasi penggunaan energi nuklir. Berdasarkan data dari World Nuclear Association 2016, kecelakaan PLTN relatif lebih rendah dibanding Pembangkit Listrik Tenaga Batubara, Hidro dan Gas. Keuntungan PLTN perlu di tekankan seperti; emisi karbon rendah, tidak bersifat intermiten, harga listrik kompetitif, serta harga bahan bakar tidak mempengaruhi harga listrik. Namun, penolakan juga kerap terjadi karena ketakutan akan kebocoran reaktor, limbah radioaktif, infrastruktur yang relatif mahal dan memakan waktu lama. Indonesia sendiri sudah siap untuk pembangunan PLTN, tantangan utama pengembangannya bukan lagi pada teknologi, namun pada masalah sosial politik di Indonesia.
Narasumber ketiga menyampaikan terkait Solar PV Rooftop: Smalll Movement to Big Impact. Energi surya adalah prime-mover bagi energi terbarukan, menindaklanjuti rencana percepatan transisi energi, pemanfaatan yang masih rendah dan rencana pembangunan PLTN, kontribusi lebih untuk RUEN, serta menyerap tenaga kerja. Potensi energi suya di Indonesia cukup banyak dan bervariasi, BRIN memberikan inisiatif kepada pemerintah terkait pemanfaatan PLTS. Namun, terdapat hambatan pengembangan PLTS di Indonesia antara lain adalah minim insentif fiskal non-fiskal, perizinan, minim pembiayaan untuk PLTS skala kecil, bersifat intermiten sehingga dianggap sebagai beban, harga EBT belum menarik di mata investor.
Narasumber keempat membahas FGD Military Microgrid untuk Pos Militer Perbatasan Darat. Dijelaskan bahwa karakteristik microgrid memberikan keuntungan tersendiri dalam pemanfaatannya, saat ini tren dalam Military microgrid banyak di proyeksikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan listrik di pangkalan militer. Pembahasan lain yaitu terkait Electric Vehicle Charging Infrastructure. Pihak BRIN menyampaikan bahwa faktor IT sangat dominan pada pengembangannya.
Kunjungan Belajar Prodi KE FMP Unhan RI diakhiri dengan sesi foto bersama, penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan oleh Ses Prodi Ketahanan Energi Unhan RI kepada pihak BRIN.
Kunjungan Belajar kali ini diikuti oleh 12 orang Mahasiswa Magister Prodi Ketahanan Energi Unhan RI, 4 orang dosen pendamping yaitu Kolonel Laut (S) Dr. M, Ikhwan Syahtaria, S. T., M. M., Prof. Ir. M. Sidik Boedoyo, M. Eng., Dr. Ir. Rudy Laksmono W., M.T., Dr. Ir. Imam Supriyadi, M.M., serta perangkat pendukung FMP Unhan RI.