Jakarta – Program Studi Ketahanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) hari ketiga dengan tema “Kolaborasi Pemerintah Daerah, Industri, dan Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Ketahanan Energi di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Guna Mendukung Pertahanan Negara”, KKDN Hari ke-3 dibuka oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) Ketahanan Energi, Dr. Sri Murtiana, S.Sos.,M.M. melalui daring zoom meeting. (6/3).
Kegiatan KKDN ini menghadirkan narasumber General Manager Engineering & Development PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Bapak Arief Budiyanto yang diwakili oleh Bapak Hadi Siswanto, S.T, selaku Manager Engineering & Development membahas topik “Tantangan Kelangkaan Energi Fosil dan Upaya Ketahanan Energi di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Mendukung Pertahanan Negara” serta Dr. Ir. Dwi Fitri Yudiantoro, M.T., Dosen UPN Veteran Yogyakarta dengan topik “Peran Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Ketahanan Energi dan Mendukung Pertahanan Negara di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” dimoderatori oleh Mahasiswa Ketahanan Energi Awaf Wirajaya.
Dalam sambutannya, Kepala Program Studi Ketahanan Energi FMP Unhan RI menyatakan bahwa KKDN adalah bagian integral dari kurikulum yang harus diikuti oleh mahasiswa Program Pascasarjana Unhan RI. KKDN dirancang sebagai studi lapangan yang memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari dalam melakukan penelitian.
Melalui KKDN, mahasiswa Program Studi Ketahanan Energi memiliki kesempatan untuk mendalami strategi kebijakan yang sesuai untuk mendukung ketahanan energi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta pentingnya penerapan energi baru terbarukan dalam konteks menjaga kedaulatan energi dan pertahanan negara. Dalam konteks Daerah Istimewa Yogyakarta, pembahasan tidak hanya tentang ketahanan energi, tetapi juga tentang keterkaitannya dengan pertahanan negara. Di tengah dunia yang terus berubah dan penuh tantangan, memiliki ketahanan energi yang kuat bukan hanya menjadi kebutuhan ekonomi, tetapi juga menjadi dasar yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara.
Kepala PUP General Manager Manager Engineering & Development PT KPI RU IV Cilacap, Hadi Siswanto, S.T., menyampaikan bahwa pengoptimalan energi dapat tercapat jika kita menerapkan hemat energi. Karena energi adalah sesuatu yang mahal, jadi kita perlu memanfaatkannya sebaik mungkin. Jika konsumsi energi suatu negara naik maka ketahanan energinya terganggu.
Yogyakarta telah menjadi teladan dalam pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan bertransformasi menjadi provinsi hemat energi yang mengutamakan sumber energi terbarukan. Dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan menggalakkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan energi terbarukan, Jogja telah berhasil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel. Inisiatif seperti kampanye untuk menggunakan transportasi berbasis listrik atau penggunaan panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi telah menjadi langkah utama dalam upaya untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, Jogja bukan hanya menciptakan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga menginspirasi provinsi-provinsi lain di Indonesia untuk mengikuti jejaknya menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Narasumber kedua yakni dari akademisi, Dr. Ir. Dwi Fitri Yudiantoro, M.T., Dosen UPN Veteran Yogyakarta dalam paparannya menyatakan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi merupakan langkah penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Melalui upaya bersama dari berbagai pihak, berharap dapat menciptakan solusi inovatif yang tidak hanya mengurangi konsumsi energi tetapi juga mengarahkan kita menuju kemandirian energi yang lebih besar. Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya setempat.
Ditambahkan bahwa pentingnya peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mewujudkan ketahanan energi terbarukan tidak dapat dipandang remeh. HR memainkan peran penting dalam mengidentifikasi, merekrut, dan melatih individu yang memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mendukung transformasi menuju energi terbarukan. Mereka bertanggung jawab untuk merancang kebijakan dan prosedur yang mendukung penggunaan energi terbarukan di tempat kerja, serta menyediakan dukungan dan pendampingan kepada karyawan yang terlibat dalam proyek-proyek ini.
Selain itu, HR juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran karyawan tentang manfaat energi terbarukan dan pentingnya praktik berkelanjutan. Dengan pengelolaan kinerja yang efektif dan penghargaan yang sesuai, HR mendorong motivasi karyawan dalam mendukung tujuan ketahanan energi terbarukan secara efektif.
Pada hari ketiga KKDN ini, 24 mahasiswa Pasca Sarjana dari Program Studi Ketahanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia, bersama dengan Dosen dan Staf Program Studi, turut serta dalam acara tersebut. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Program Studi dan perwakilan dari Prodi Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Dalam suasana yang sangat menarik, peserta KKDN menunjukkan antusiasme tinggi dengan memberikan berbagai pertanyaan yang dijawab secara detail oleh para narasumber.