Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI Menerima Kunjungan Audiensi Kerjasama Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) dan Heriot-Watt University
Jakarta (11/08/2022) – Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI Menerima Kunjungan Audiensi Kerjasama Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) dan Heriot-Watt University, kegiatan ini sekaligus membentuk Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Energy Security Discussion”. Adapun pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dilakukan dengan 4 orang narasumber diantaranya 3 dari Heriot-Watt University yaitu Dr. Joanne Porter, Dr. Mark Hull, Dr. Claudia Aravena dan 1 dari Dosen Ketahanan Energi yaitu Nugroho Adi Sasongko., S.T., M.Sc., Ph.D., CiQnR., IPU,
Kegiatan audiensi dan kunjungan ini oleh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan yaitu Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E,M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA, Wakil Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Brigadir Jenderal Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M., CIQaR., Sekretaris Program Studi Ketahanan Energi yaitu Kolonel Chb (K) Dr. Sri Sundari, S.E., M.M. serta Dosen Ketahanan Energi Laksda TNI Purn Dr. Ir. Suyono Thamrin, Drs., S.T., M.Eng.Sc., M.Tr.Opsla., CIQnR., CIQaR., IPU., CPHCM., CIPA., ASEAN Eng. Henny Gunawan selaku Mahasiswa Doktoral dari Heriot-Watt University juga hadir dalam FGD hari ini begitu pula tim dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) yaitu Massita Ayu Cindy dan Vivi Fitriyanti serta Staf dan Mahasiswa/i Program Studi Ketahanan Energi FMP Unhan RI.
Kegiatan ini dibuka oleh MC dan diawali dengan sambutan dari Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan yaitu Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E ,M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA yang menyampaikan bahwa Program Studi Ketahanan Energi Unhan RI merupakan program studi dengan ilmu multidisiplin yang terdiri dari ilmu politik, ekonomi, kebijakan dan teknologi dari segi energi yang berguna sebagai bekal mahasiswa baik dari segi kemampuan teoritis maupun praktis yang diperlukan untuk memahami karakter dari ketahanan nasional yang berhubungan dengan ketahanan energi dan pertahanan negara. Konsep ketahanan energi disini terdiri dari aspek availability, affordability, acceptability, accessibility dan sustainability yang biasa disingkat menjadi 4A+1S. Di masa kini, dunia internasional menghadapi tantangan terutama di bidang energi sehingga upaya peningkatan sisi produktivitas dan efisiensi penggunaan energi sangat diperlukan atau yang biasa dikenal dengan Net Zero Emissions (NZE), Ketahanan Energi dan Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama dari segala pihak yaitu masyarakat, sektor terkait, organisasi non pemerintah dan antar pemerintah. Harapannya antara Universitas Pertahanan RI dan Heriot-Watt University dapat terjalin kolaborasi dalam penelitian terkait Ketahanan Energi sesuai Visi dan Misi Unhan RI yaitu menjadi Universitas berbasis riset bertaraf internasional maka dengan adanya kolaborasi ini dapat menjadi salah satu mewujudkan cita-cita tersebut dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Sesi FGD dimoderatori oleh Dosen FMP Unhan RI yaitu Nugroho Adi Sasongko., S.T., M.Sc., Ph.D., CiQnR., IPU. Narasumber menjelaskan Heriot-Watt University merupakan universitas riset yang berpusat di Edinburg, Skotlandia dan telah berdiri sejak tahun 1821 sebagai institusi mesin pertama di dunia serta penerima piagam dari kerajaan pada tahun 1966. Heriot-Watt University memiliki 1,737 staf dengan 6 sekolah akademis yang tersebar di UK (Edinburg, perbatasan Skotlandia dan Orkney), Dubai dan Putrajaya di Malaysia. International Centre for Island Technology (ICIT) berpusat di Orkney sejak 1989 merupakan institusi Offshore Engineering, School of Energy Geoscience Infrastructure Society (EGIS) 2016, Institute of Life and Earth Sciences (ILES). Orkney sendiri merupakan wilayah dengan 16 pulau berpenghuni selama ± 7,000 tahun dengan populasi 20,000 orang yang merupakan bagian dari Skotlandia sejak 1471 dan merupakan lokasi yang strategis. Di Orkney sekitar 120-130% energi listrik disuplai dari sumber energi baru dan terbarukan dengan pembangkit listrik tenaga angin berskala besar yaitu 55 MW namun masih memiliki sejumlah kekurangan baik dari segi jaringan listrik internal maupun eksternal serta penyimpanan energi yaitu teknologi hidrogen yang dianggap belum bernilai ekonomis. Sejumlah perusahaan yang telah bekerjasama dengan Heriot-Watt University diantaranya adalah Aquatera Ltd, EMEC, ICIT Heriot-Watt, Xodus Ltd, Green Marine, Solo Energy-SMSplc dan OREF. Kampus di Orkney selain berfokus pada energi baru dan terbarukan juga memiliki berfokus pada perkembangan energi terbarukan, energi terbarukan di laut dan ilmu kelautan internasional. Heriot-Watt University juga memiliki tenaga ahli dibidang Teknik, Ekonomi, Lingkungan yang menganalisis dampak pengotoron yang dilakukan oleh biota laut (Biofouling) padda infrastuktur di perairan Orkney sehingga berdampak pada kenaikan kekasaran dan beban sehingga mempengaruhi efektivitas energi yang dihasilkan, mempercepat proses korosi sedangkan dibutuhkan biaya yang relatif besar untuk proses anti-fouling tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan kerjasama dengan peneliti di dunia diantaranya yaitu Pacific Northwest National Laboratory/Oregon State University – Oregon (USA), Organization for Marine Science and Technology – Nagasaki (Japan), Marine Energy Research and Innovation – Las Cruces (Chile) dan EMEC/Heriot-Watt University – Orkney (UK). Beberapa proyek yang dilakukan antara lain yaitu Islands Centre for Net Zero (UK and Scottish Government Funding-Islands Growth Deal), NetBuoy Funded by Wave Energy Scotland (Tension Technology International), FODTEC Funded by European Commission FORESEA programme, CHASANS-Connectivity of Hard Substrate Assemblages across the North Sea Funded by Natural Environment Research Council, dan Blue Carbon Audit of Orkney Waters-Funded by Scottish Government-providing evidence base for planning policy.
Acara ditutup oleh MC dengan harapan adanya potensi untuk menjalin kerja sama dalam penelitian di bidang energi pada masa yang akan datang dan diakhiri dengan sesi foto bersama, penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan oleh Dekan FMP Unhan RI kepada pihak Heriot-Watt University dan pemberian kenang-kenangan dari pihak Heriot-Watt University ke Unhan RI.
Acara Focus Group Discussion (FGD) kali ini diikuti oleh 10 orang Mahasiswa Magister Prodi Ketahanan Energi Pertahanan FMP Unhan RI, 2 orang dosen pendamping, serta perangkat pendukung FMP Unhan RI.