Jakarta (07/05/2024) – Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Sri Yanto, S.T., M.Si (Han)., secara resmi membuka Seminar Hasil KKDN 2024 Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) UNHAN RI dengan tema “Pengelolaan Sumber Daya Nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung Pertahanan Negara”. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dari Ruang Rapat Lt.8 Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jl. Salemba Raya No.14, Jakarta Pusat. Selasa (07/05/2024).
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya kegiatan Seminar Hasil ini merupakan lanjutan dari kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri sebagai bagian dari proses pembelajaran di UNHAN RI, yang bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang mahasiswa pelajari di kelas ke dalam situasi dunia nyata di lapangan serta dapat memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang tantangan dan potensi khususnya di sasaran kuliah kerja dalam negeri yang selanjutnya dapat memberikan masukan dan saran kepada pemerintah DIY.
Yogyakarta ditetapkan sebagai lokasi penelitian karena sebagai wilayah khusus, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki peran penting dalam keamanan dan stabilitas nasional, serta dalam mendukung sistem pertahanan negara yang bersifat semesta, memiliki tugas besar dalam pengelolaan sumber daya nasional yang efektif dan efisien. Dari sektor ekonomi, potensi sumber daya lokal yang tersedia di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dimanfaatkan dalam penguatan ekonomi daerah, terutama bidang UMKM dan pariwisata. Potensi yang besar dari sektor UMKM dan pariwisata dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional sehingga dapat memperkuat ketahanan ekonomi wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung kemandirian pertahanan negara.
Selanjutnya, sektor energi menjadi salah satu kunci dalam mendukung manajemen pertahanan dan juga meningkatkan perekonomian. Indonesia hingga saat ini yang bergantung pada energi fosil sebagai sumber energi utama. Diketahui bersama bahwa kondisi energi fosil semakin menurun dari tahun ke tahun, maka perlu energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Sumber daya nasional yang dipertimbangkan disini meliputi berbagai aspek, seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, serta infrastruktur dan fasilitas yang ada. Pengelolaan sumber daya nasional yang baik akan membantu mendukung pertahanan negara dengan mempertahankan stabilitas dan keamanan daerah, serta menjaga kesejahteraan masyarakat.
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) UNHAN RI berharap bahwa kegiatan seminar hasil KKDN yang dilaksanakan secara online (video conference) ini, dapat diberikan masukan dan koreksi dari para penanggap tanpa mengurangi makna pembelajaran dalam penyampaian yang diberikan. Dalam Seminar Hasil KKDN ini menghadirkan tiga pemateri dari Mahasiswa Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) dan tiga penanggap yang akan mereview paparan yang dilakukan oleh mahasiswa/i.
Pemaparan pertama adalah Mahasiswa Muhamad Samingan, berasal program Studi Ekonomi Pertahanan yang memaparkan “Optimalisasi Peran UMKM Dan Pariwisata Dalam Memperkuat Ketahanan Ekonomi Wilayah Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Mendukung Kemandirian Pertahanan Negara”. Dalam pemaparannya, terlihat bahwasanya optimalisasi UMKM dan pariwisata di DIY bukan hanya untuk memperkuat ketahanan ekonomi wilayah, tapi juga penting untuk mendukung kemandirian pertahanan negara. Dari analisis data kualitatif, terlihat bahwa UMKM dan pariwisata memiliki potensi besar sebagai pilar ekonomi DIY. Infrastruktur pendukung, pelatihan, pemasaran, dan peran pemerintah, LSM, serta sektor swasta merupakan faktor kunci dalam mengembangkan sektor ini. Dengan upaya bersama, DIY dapat menjadi contoh dalam membangun ekonomi yang kuat dan mandiri, mendukung pertahanan nasional secara optimal.
Pemaparan kedua adalah Mahasiswa Habibie Satrio Nugroho, berasal program Studi Ketahanan Energi yang memaparkan “Peran Pemerintah, Industri, dan Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Ketahanan Energi di Indonesia”. Peningkatan efisiensi dan ketahanan energi merupakan suatu hal yang memerlukan kerjasama multidisipliner. Sehingga, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi. Salah satunya dengan melakukan pembentukan kebijakan yang efisien terhadap pemenuhan energi di DIY, sehingga dapat memaksimalkan atau mengoptimalkan dalam pemanfaatan potensi EBT di DIY.
Pemaparan ketiga adalah Mahasiswi Harnung Indah Permatasari, berasal program Studi Manajemen Pertahanan yang memaparkan “Manajemen Pembinaan Komponen Cadangan Sebagai Kekuatan Pengganda di Wilayah Yogyakarta Dalam Mendukung Pertahanan Negara”. Pembinaan Komponen Cadangan berperan penting dalam memperkuat postur pertahanan negara dan melibatkan aspek sosial dan edukatif. Kerjasama antar lembaga dan integrasi kebijakan menjadi kunci sukses dalam pengelolaan sumber daya nasional, termasuk pengembangan infrastruktur dan teknologi. Integrasi yang efektif antara sumber daya manusia, alam, dan buatan di Yogyakarta telah meningkatkan kapasitas pertahanan dan memperkuat keselarasan antara kebutuhan militer dan kemajuan sosial-ekonomi, dengan dukungan teknologi modern dan kerjasama yang lebih luas di masa depan.
Paparan yang dilakukan oleh Mahasiswa/i tersebut ditanggapi oleh 3 penanggap, yaitu : Dr. Ir. Muhamad, S.T., M.T., IPU., ASEAN ENG. selaku Dosen Prodi Magister dan Doktor Kajian Pariwisata UGM, Prof. Ir. Mohamad Sidik Boedoyo, M.Eng. selaku Dosen Ketahanan Energi UNHAN RI, dan Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si. selaku Kaprodi Magister dan Doktor Ilmu Ketahanan Nasional UGM. Bapak Dr. Ir. Muhammad, S.T., M.T., IPU., ASEAN ENG. menyoroti pentingnya sektor UMKM dan pariwisata dalam mendukung ekonomi lokal di DIY. Kedua sektor ini memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung kemandirian pertahanan negara. Kolaborasi multi-pihak antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci dalam mengembangkan UMKM dan pariwisata. Infrastruktur pendukung yang memadai serta strategi peningkatan kontribusi melalui pelatihan, pemasaran, inovasi, dan promosi produk lokal juga ditekankan.
Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si. menegaskan bahwa pelaksanaan pembinaan komponen cadangan merupakan ranah Departemen Pertahanan. Selanjutnya, penggunaan komponen cadangan tersebut dilakukan oleh Panglima TNI. Dalam konteks pembinaan komponen cadangan sebagai pengganda kekuatan, terdapat ketimpangan dalam latar belakang antara peraturan-peraturan terkait komponen cadangan (das sollen) dan tanggapan-tanggapan dari para ahli (das sein) terhadap permasalahan yang ada. Ketidakjelasan dalam payung hukum menjadi kendala dalam menciptakan novelty dalam pembinaan komponen cadangan sebagai kekuatan pengganda. Dapat dikatakan bahwa saat ini, komponen cadangan belum mampu menjadi kekuatan pengganda mengingat kendala-kendala yang dihadapi.
Menanggapi paparan materi dari mahasiswa/i dan tanggapan dari dosen penanggap, Dekan FMP UNHAN RI menyarankan untuk memasukkan elemen local wisdom dalam optimalisasi peran UMKM dan pariwisata dalam memperkuat ketahanan ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terkait efisiensi energi, perlu menambahkan masyarakat sebagai objek penelitian, memahami bahwa pengguna energi terbanyak adalah masyarakat. Dalam hal pembinaan komponen cadangan, perlu mempertimbangkan bahwa pembinaan komponen cadangan bukan hanya daerah, tetapi juga di level pusat. Dalam hal ini, kebijakan pembinaan komponen cadangan yang dibuat oleh pusat dapat diterjemahkan dan dilaksanakan oleh daerah.
Rangkaian acara dipandu oleh Moderator Dr. Muliahadi Tumanggor, S.Pd., M.M. selaku Dosen UNHAN RI, Fakultas Manajemen Pertahanan, Prodi Ekonomi Pertahanan. Seminar Hasil KKDN ini diikuti oleh 124 orang via zoom dan offline, termasuk mahasiswa Pascasarjana Fakultas Manajemen Pertahanan 94 orang, 30 dosen pendamping, Sesprodi, Staf Prodi dari FMP UNHAN RI. Mengakhiri kegiatan Seminar Hasil KKDN 2024, Dekan FMP UNHAN RI berharap masukan yang diberikan dalam Seminar Hasil KKDN 2024 ini dapat memperkaya dan memberikan manfaat dalam penulisan.