Jakarta – Program Studi Ketahanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) hari kedua dengan tema “Kolaborasi Pemerintah Daerah, Industri, dan Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Ketahanan Energi di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Guna Mendukung Pertahanan Negara” dibuka oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) Ketahanan Energi, Dr. Sri Murtiana, S.Sos.,M.M. secara daring, Selasa, (5/3).
Kegiatan KKDN ini menghadirkan Narasumber Kepala PUP ESDM DIY Anna Rina Herbranti, S.T.,M.T. diwakili oleh Kepala Bidang ESDM, Dinas PUP ESDM DIY Yustina Ika Kurniawati, S.T.,M.T., membahas topik “Strategi Kebijakan dan Peran Dinas ESDM Provinsi dalam Mendukung Ketahanan Energi Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” serta Narsum dari Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Dr. Ir. As Natio Lasman dengan topik “Implementasi Energi Baru Terbarukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Mendukung Ketahanan Energi dan Pertahanan Negara” dimoderatori oleh Mahasiswa Ketahanan Energi Dimas Dwi Putra.
Kaprodi Ketahanan Energi FMP Unhan RI dalam sambutannya menyebutkan, kegiatan kuliah kerja dalam negeri atau KKDN merupakan program yang menjadi bagian dari kurikulum yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program Pascasarjana Unhan RI. kegiatan kkdn ini dirancang dalam bentuk studi lapangan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam pelaksanaan penelitian.
Melalui KKDN ini, mahasiswa Prodi KE memiliki kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang strategi kebijakan yang tepat dalam mendukung ketahanan energi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta pentingnya implementasi energi baru terbarukan dalam konteks menjaga kedaulatan energi dan pertahanan negara. Dalam konteks daerah istimewa yogyakarta, tentunya tidak hanya berbicara tentang ketahanan energi, tetapi juga mengaitkannya dengan pertahanan negara. Dalam dunia yang terus berubah dan penuh tantangan ini, memiliki ketahanan energi yang kuat bukan hanya merupakan kebutuhan ekonomi, tetapi juga menjadi landasan yang kokoh untuk menjaga kedaulatan negara.
Kepala Bidang Energi ESDM, Dinas PUP ESDM DIY, Yustina Ika Kurniawati, S.T.,M.T., menyampaikan, Pencapaian target bauran energi serta mendukung Net Zero Emission akan dilakukan melalui berbagai langkah dari sosialisasi dan pembinaan pemanfaatan EBT untuk seluruh sektor, pembangunan/pemeliharaan pembangkit EBT skala kecil seperti PLTS, menggalakan konservasi energi, serta melakukan konversi kendaraan listrik.
Selain itu, PLN dan Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kesultanan Yogyakarta mengembangkan kawasan ekonomi hijau (green economy) di Kalurahan Gombang dan Karangase, Ponjong, Gunung Kidul dengan membuat pilot project berupa penanaman tanaman biomassa yang digunakan co-firing untuk PLTU Pacitan. Dengan keterbatasan fiskal daerah, selain turut andil langsung dalam penyediaan infrastruktur pemanfaatan energi terbarukan, Pemda DIY dengan menggandeng akademisi dan pelaku EBT secara berkala mengadakan sosialisasi kepada berbagai pihak (masyarakat, swasta, pendidikan, pemerintahan kalurahan/kapanewon, komunitas) tentang pemanfaatan potensi energi terbarukan dalam rangka mendukung program transisi energi dan Net Zero Emission.
Pemda DIY juga peduli terhadap management energi dengan melakukan audit kelistrikan, ditemukan potensi penghematan sebesar 10-58%. Dalam mendukung pelaksanaan management energi dalam hal penghematan penggunaan energi dan air, Pemda DIY membentuk Tim yang bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan Program Nasional Penghematan Energi dan Air.
Narasumber kedua yakni dari Anggota Dewan Energi Nasional Dr. Ir. As Natio Lasman dalam paparannya bertopik “Implementasi Energi Baru Terbarukan (EBT)”, menyampaikan bahwa perlu adanya pengembangan energi dengan mengutamakan sumber daya energi setempat sesuai dengan UU Nomor 30 Pasal 11 tahun 2007 tentang Energi. Kegiatan energi terbarukan di DIY sendiri yakni proyek Bribin di Kecamatan Semanu, Gunung Kidul DIY (Perekayasaan Pemompaan Air Bawah Tanah) melalui pendanaan RUTI dan Proyek Temuireng Kecamatan Panggang, Gunung Kidul (Pemompaan Air dengan PV direct connected submersible pump) melalui pendanaan PPTI.
Adapun potensi energi terbarukan di DIY sendiri di sektor ketenagalistrikan terdapat penggunaan PV, angin, laut serta biomassa (co-firing). Sedangkan di sektor transportasi yakni battery, fuel cell yang dihasilkan dari PV serta BBN (bioetanol dan biodiesel) dari sorgum dan jarak. Pembangunan sistem energi terbarukan, dan sistem lainnya, khususnya di daerah Selatan, perlu memperhatikan faktor korosi yang tinggi.
Jika infrastruktur telah disesuaikan dengan wilayah DIY, maka pengembangan sistem Energi Terbarukan di DIY akan mendorong ketahanan energi regional. Sifat teknologi baru, biasanya pada tahap awal tidak kompetitif bila dibandingkan dengan teknologi lain yang telah berjalan. Dalam kaitan ini kebijakan untuk mendorong terwujudnya ketahanan energi melalui penggunaan energi terbarukan sangat diperlukan.
Energi terbarukan (EBT) adalah energi yang melimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, serta merupakan satu-satunya alternatif energi untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi. Manajemen yang tepat terhadap sektor energi vital adalah kunci untuk mencapai masyarakat yang makmur, sejahtera, adil, dan beradab. KKDN hari kedua Prodi Ketahanan Energi FMP Unhan RI diikuti oleh 24 mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Ketahanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Dosen Prodi KE, Kepala Program Studi, dan Staf Program Studi dari Prodi Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Acara berlangsung cukup menarik, dengan antusiasme tinggi dari semua peserta KKDN dalam memberikan pertanyaan, yang dijawab dengan jelas dan lungas oleh para Narasumber.