Jakarta, Program Studi Ekonomi Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Perencanaan dan Penganggaran Bidang Pertahanan dalam Mendukung Ekonomi Pertahanan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045.” FGD ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI, Brigjen TNI Dr. Helda Risman, M.Han., yang mewakili Dekan FMP Unhan RI, Laksda TNI Dr. Sri Yanto, S.T., M.Si. (Han), pada Rabu (13/11).
Acara FGD menghadirkan narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas, yaitu Bapak Erick Armundito, S.T., M.T., Ph.D., yang menjabat sebagai Direktur Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, serta Bapak Suyadi, S.E., M.Si., Kepala Subdirektorat Anggaran Bidang Pertahanan dan Keamanan, Direktorat Anggaran Bidang Polhuhankam dan Ba-BUN, Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan. Bertindak sebagai moderator dalam diskusi ini adalah Dr. Sri Murtiana, S.Sos., M.M., dosen tetap Program Studi Ekonomi Pertahanan sekaligus Kepala Program Studi Ketahanan Energi FMP Unhan RI.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan 1 FMP Unhan RI menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran bahwa perekonomian dan pertahanan memiliki keterkaitan yang erat. Hal ini membuka peluang bagi pemerintah untuk merancang kebijakan pertahanan yang selaras dengan kepentingan ekonomi nasional. Salah satu contohnya adalah kebijakan pengembangan industri pertahanan melalui pengadaan alutsista lokal, yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong inovasi teknologi dalam negeri.
Brigjen TNI Dr. Helda Risman berharap kegiatan FGD ini dapat menjadi wadah bagi peserta untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan perspektif dalam membangun sektor pertahanan yang terukur dan terintegrasi dengan perekonomian nasional. FGD ini juga diharapkan mampu menghasilkan kebijakan yang berorientasi pada masa depan, di mana kekuatan pertahanan tidak hanya diartikan sebagai kekuatan militer, tetapi juga sebagai kontribusi yang signifikan dalam memperkuat perekonomian bangsa.
Para narasumber menyampaikan bahwa sinergi dan keterpaduan antara politik luar negeri dan kebijakan internasional, melalui strategi akuisisi alutsista, dirancang untuk memperkuat pertahanan nasional dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Selain itu, upaya ini terus diiringi dengan peningkatan kemampuan teknologi melalui adopsi dan adaptasi. Pendekatan ini didukung oleh perencanaan yang komprehensif, pelaksanaan yang terukur, serta pengendalian yang cermat demi memaksimalkan efektivitas dan efisiensi.
Implementasi kebijakan ‘spend to invest’ dijalankan secara konsisten untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran di sektor pertahanan memberikan dampak strategis yang berkelanjutan. Tujuannya adalah memperkuat posisi dan kemampuan pertahanan negara, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan dengan kesiapan dan keunggulan. Sinergi ini menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional di tengah dinamika global yang terus berkembang.
FGD ini dihadiri oleh Kepala Prodi Ekonomi Pertahanan FMP Unhan RI Kolonel Sus Dr. Drs. Suwito, M.Si, seluruh mahasiswa Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI, para guru besar, dosen, serta tamu undangan lainnya. Diskusi berlangsung dengan antusias, di mana para peserta aktif mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber dengan pemahaman yang mendalam di bidangnya. Acara ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para narasumber oleh Wakil Dekan 1 FMP Unhan RI.