Bogor – Mahasiswa Pascasarjana (S2) Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) dengan tema “Manajemen Sumber Daya Nasional Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Mendukung Pertahanan Negara”, dibuka oleh Dekan FMP Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA. melalui daring zoom meeting. Senin, (7/02).
KKDN FMP Unhan RI menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T mewakili Gubernur Provinsi Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si membahas materi tentang “Manajemen Sumber Daya Nasional Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Mendukung Pertahanan Negara”. Menghadirkan Kepala Badan Kebangsaan dan Politik Provinsi Jawa Timur R. Heru Wahono Santoso, S.Sos., M.M. Bertindak selaku Moderator Dosen Prodi Ketahanan Energi Unhan RI Nugroho Adi Sasongko, ST, M.Sc., Ph.D, CIQnR.
Dekan FMP Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa program pascasarjana FMP Unhan RI terdiri 3 dari program studi manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi yang berada di bawah Kemhan RI, melaksanakan program KKDN setiap tahun yang dilaksanakan dengan studi lapangan atau research study ke berbagai daerah/ wilayah di dalam negeri. Untuk dua tahun terakhir, FMP Unhan RI melaksanakan program KKDN ke Provinsi Sulawesi Utara tahun 2020 dan 2021 KKDN ke Provinsi Kalimantan Barat. Sehubungan kondisi pandemi Covid-19, termasuk di wilayah Indonesia yang masih berlanjut hingga saat ini, maka kegiatan kunjungan ke lapangan, atau ke daerah 4 daerah ditiadakan atau tidak dilaksanakan. Sebagai gantinya, kegiatan KKDN dilaksanakan secara online (video conference).
Kegiatan KKDN ini merupakan bagian dari proses pembelajaran di Unhan RI, yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman kepada para mahasiswa, serta mengimplementasikan ilmu yang telah didapat untuk melakukan penelitian di bidang manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi.
Kesiapan pengelolaan sumber daya nasional dalam bidang pertahanan merupakan langkah strategis agar sistem pertahanan negara yang bersifat semesta dapat terwujud guna menghadapi berbagai ancaman non-militer yang dapat mengganggu stabilitas nasional. Penataan wilayah pertahanan merupakan bagian penyiapan wilayah dalam rangka mendukung sistem pertahanan negara yang bersifat semesta. Penataan wilayah pertahanan tidak terlepas dari sistem tata ruang nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Selama satu setengah tahun terakhir, banyak pemerintah daerah yang harus bekerja lebih keras dalam menangani pandemi Covid-19. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen perencanaan sumber daya nasional dan tata wilayah yang tepat dalam menghadapi Covid-19, sebagai resistensi terhadap ancaman nonmiliter seperti Covid-19 guna mendukung pertahanan negara.
Dari sektor ekonomi, potensi sumber daya lokal yang tersedia di Jawa Timur, dapat dimanfaatkan dalam penguatan ekonomi daerah, terutama bidang pertanian, perikanan, pariwisata, dan sebagainya. kearifan lokal pada setiap bidang, dalam perspektif ekonomi kreatif dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat serta perlindungan terhadap sumber daya dalam rangka keberlanjutan sumber daya nasional.
Sektor energi menjadi salah satu kunci dalam mendukung manajemen pertahanan dan juga meningkatkan perekonomian. Indonesia hingga saat ini masih bergantung pada energi fosil sebagai sumber energi utama. Diketahui bahwa kondisi energi fosil semakin menurun dari tahun ke tahun, maka perlu energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Jawa Timur menjadi lokasi pertimbangan adanya wacana terkait rencana strategis pengembangan pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan di indonesia dalam 7 mendukung net zero emission 2060, menjadi alasan terpilihnya sebagai lokasi KKDN. Tidak hanya itu, Jawa Timur dalam upayanya menghadapi Covid-19, berhasil melakukan sinergi antar instansi untuk menjadi pandemic-proof province, crisis-resilient, serta sustainable & livable city guna mendukung pertahanan Indonesia dari ancaman non-militer. Melalui kegiatan KKDN secara online (video conference) diharapkan dapat menambah ilmu bagi mahasiswa Unhan RI untuk melaksanakan penelitian.
Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur, pada awal paparannya menyampaikan bahwa Berdasarkan rilis BPS Jawa Timur, Agustus 2021, Perekonomian Jawa Timur pada Triwulan ke II Tahun 2021 berhasil Tumbuh 7,05%. Jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2020. Kondisi ini ditopang oleh Industri pengolahan, Industri Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan sepeda motor, serta dari Industri Pertanian, kehutanan dan perikanan. Adapun ketimpangan Gini Ratio Provinsi Jawa Timur per September 2021 adalah sebesar 0,364, angka ini menunjukkan ketimpangan pendapatan di Jawa Timur merata sempurna dengan arti bahwa setiap orang di Jawa Timur menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya.
Jawa Timur juga berhasil menjadi Provinsi yang menurunkan kemiskinan tertinggi secara nasional pada Maret September 2021 yaitu sebesar 313,130 jiwa atau 30% dari total penurunan kemiskinan nasional. Akibat Covid-19, tercatat per tanggal 4 Februari 2022 kasus aktif di Jawa Timur sebanyak 3.956 dan atas kondisi ini Jawa Timur Optimis dapat mengelola Sumber Daya Nasional yang dimiliki lewat Pemulihan Industri dan Perdagangan, Transportasi bisnis Pariwisata dan ekonomi kreatif, Akselerasi Investasi, Meningkatkan penempatan dan perluasan kesempatan kerja, mengembangkan marketplace, memperluas dan meningkatkan kualitas Kelompok Usaha Bersama, Mendukung Sistem Perlindungan Sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wilayah Rentan Terhadap akses, meningkatkan keberlangsungan usaha mikro dan kecil, meningkatkan akses mutu pelayanan Kesehatan, penguatan RSU dan RSUD rujukan dan penyediaan pelayanan Kesehatan gratis dan berkualitas.
Provinsi Jawa Timur juga ikut berpartisipasi dalam upaya menselaraskan kesadaran bela negara di dalam sistem kurikulum Pendidikan dan pembetukan kader bela negara dalam menghadapi problem internal bangsa terkait Gerakan separatis dan konflik antar suku dan kelompok masyarakat.
Acara KKDN kali ini diikuti oleh 74 orang mahasiswa Pascasarjana (S2) Fakultas Manajemen Pertahanan Prodi Ekonomi Pertahanan FMP Unhan RI, 29 orang Dosen pendamping, 3 orang Sesprodi, dan 3 Staf Prodi FMP Unhan RI.