Jakarta – Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI Mayjen TNI Dr. Agus Winarna, M.Si., M.Tr.(Han), didampingi Kepala Dinas ESDM Jawa Timur Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si. , Ketua Lab Lingkungan dan Energi Teknis Kelautan ITS Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., Ph.D., dan Dewan Energi Nasional Dr. Ir. Satya Widya Yudha. MSc. PhD., serta Kepala Prodi Ketahanan Energi Dr. Sri Murtiana, S.Sos., M.M., melaksanaka diseminasi energi guna mendorong ketahanan energi di Jawa Timur sekaligus mensosialisasikan Unhan RI, bertempat di di Ruang Kristal Kantor Dinas ESDM Jawa Timur, Kamis (21/12).
Menurut Kepala Dinas ESDM Jatim Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si., kegiatan diseminasi energi untuk ketahanan energi di wilayah Jawa Timur bertujuan mendorong penggunaan beragam sumber energi guna mengurangi ketergantungan pada satu jenis energi saja. Upaya ini mencakup pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, hidro, dan energi fosil yang lebih bersih. Selain itu, diperlukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan penggunaan energi yang efisien di sektor industri, transportasi, dan rumah tangga. Implementasi teknologi canggih, praktik efisiensi, dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan menjadi bagian integral dari upaya ini.
Tidak hanya itu, penting juga untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses setara terhadap sumber energi, terutama di daerah pedesaan. Keamanan pasokan energi harus terus ditingkatkan melalui pengembangan infrastruktur yang tangguh, rantai pasokan yang berkelanjutan, dan kerja sama regional untuk mengatasi potensi gangguan pasokan. Kegiatan ini sekaligus menjadi momen untuk memperingati Hari Bela Negara. Wujud nyata dari semangat Bela Negara adalah kepedulian terhadap energi dan kontribusi aktif untuk keberlanjutan energi. Generasi ini turut berperan dalam membangun ketahanan nasional di bidang energi dengan cara yang inklusif dan berkelanjutan.
Dekan FMP Unhan RI Mayjen TNI Dr. Agus Winarna, M.Si., M.Tr.(Han), dalam paparannya menyampaikan bahwa membangun sistem pertahanan negara yang bersifat semesta adalah dengan menyatukan aparatur negara dan rakyat. Hal ini bertujuan agar tercipta kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang toleran, rukun, harmonis, serta memiliki komitmen bersama. Selain itu, masyarakat diharapkan mampu menerima prinsip-prinsip kebangsaan yang ada di Indonesia sehingga tujuan nasional dapat terwujud.
Dekan FMP Unhan RI menambahkan bahwa di era demokrasi ini, peran serta masyarakat dalam proses pembangunan menempatkan masyarakat sebagai mitra sejajar dalam mempertahankan dan membangun persatuan serta kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan antar Kementerian dan Lembaga dengan seluruh elemen bangsa yang beragam, termasuk bahasa, suku, adat istiadat, serta agama, diarahkan untuk menjadi bulat, utuh, dan serasi dalam membangun bangsa dan negara yang unggul, maju, dan bermatabat.
Ketua Lab Lingkungan dan Energi Teknis Kelautan ITS, Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., Ph.D., dalam pemaparannya menyampaikan persiapan yang perlu dilakukan untuk mendorong Jawa Timur sebagai barometer Industri Berbasis CBT (Computer-Based Training). Beberapa hal yang disorot antara lain: Ekosistem Regulasi dan Kebijakan, Pentingnya pembentukan ekosistem regulasi dan kebijakan yang berorientasi pada kemandirian bangsa, meningkatkan daya saing nasional, dan memberikan pelayanan publik yang berkeadilan sosial. Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualifikasi Tinggi dan Terampil, dan upaya untuk menggalang pendanaan dalam negeri dengan menggunakan model pendanaan tercampur (Blended Financing) guna mendukung pengembangan industri berbasis CBT. Perluasan dan optimalisasi rantai pasok dari hulu ke hilir untuk mendukung kelancaran produksi dan distribusi.
Sinergi BUMN, Swasta Nasional, dan Perguruan Tinggi: Mendorong sinergi antara BUMN, swasta nasional, dan perguruan tinggi dalam mendukung perkembangan industri CBT. Peningkatan investasi dalam infrastruktur yang mendukung penciptaan industri strategis dengan nilai tambah tinggi. Implementasi proyek uji coba (pilot project) sebagai langkah awal untuk mengukur kelayakan dan efektivitas industri CBT, sambil merencanakan pencapaian milestones sebagai target perkembangan jangka panjang. Dengan persiapan yang matang dalam aspek-aspek tersebut, diharapkan Jawa Timur dapat menjadi pusat unggulan dalam pengembangan dan implementasi industri berbasis CBT.
Dewan Energi Nasional, Dr. Ir. Satya Widya Yudha, MSc., PhD., dalam pemaparannya menyampaikan sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai pencapaian bauran energi nasional yang optimal. Beberapa tantangan tersebut antara lain: Ketergantungan pada Batubara, Minyak Bumi, dan Gas Bumi diaman Batubara, minyak bumi, dan gas bumi masih menjadi energi utama dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Hal ini menyebabkan laju pemanfaatannya lebih tinggi dibandingkan dengan energi baru terbarukan (EBT). Stagnasi Pemanfaatan Gas: Pemanfaatan gas cenderung stagnan karena industri pemanfaat gas belum tumbuh secara optimal.
Tantang lainnya adalah Pengembangan pembangkit listrik EBT dan non-listrik belum mempertimbangkan keseimbangan antara pasokan dan pertumbuhan permintaan energi. Nilai investasi yang tinggi, keterbatasan pendanaan, dan tingginya risiko pengembangan menjadi hambatan dalam mengoptimalkan pemanfaatan EBT. Keterbatasan infrastruktur energi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, termasuk infrastruktur pendukung dalam pembangunan EBT yang dikembangkan secara in-situ. Kurangnya Inovasi Teknologi dan Good Engineering Practices: Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah strategis seperti peningkatan investasi, pengembangan kebijakan yang mendukung, inovasi teknologi, dan perencanaan yang matang untuk mencapai bauran energi nasional yang lebih optimal, berkelanjutan, dan efisien.
Turut hadir dalam kegiatan terserbut Sekretaris Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Oni Setiawan, ST. MT., Kepala Dinas Lingkungan Pemprov Jatim, Komandan Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur, Ketua PMII Jawa Timur, Ketua GMNI Jawa Timur, Ketua BEM Nusantara, Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Perwakilan PT. Pertamina Jatim Balinusa dan PT. PLN Persero.