Jakarta – Mahasiswa Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI, yang terdiri dari Prodi Manajemen Pertahanan, Prodi Ekonomi Pertahanan dan Prodi Ketahanan Energi melaksanakan Study visit dengan mengunjungi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) didampingi Dekan FMP Mayjen TNI Dr. Agus Winarna, M.Si., M.Tr.(Han), dan Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum FMP Unhan RI Brigjen TNI Fahrid Amran, S.H. M.H., yang berlokasi Gedung 720 Ruang Rapat Accountable Lantai 2 KST.B.J.Habibie Serpong, Kamis (26/10).
Kunjungan Mahasiswa FMP Unhan ke Brin sekaligus menghadiri seminar membahas External Research Cooperation of ”Security of Critical Mineral Supply Chains in the Indo-Pacific: A View from Indonesia and Australia” antara University of Western Australia (UWA) and Indonesia (BRIN). Acara diawali dengan sambutan Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM), BRIN Haznan Abimanyu dilanjutkan sambutan dari Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia yang disampaikan oleh Mark Kunnithi, selanjutnya sambutan dari University of Western Australia UWA yang disampaikan oleh Troy Lee Brown, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sebuah negara untuk membuat industri mineral lebih maju lagi, hal ini dapat dilakukan dengan kerjasama yang baik, seperti kerjasama antara Indonesia dan Australia, sebagai upaya untuk membuat suatu industri dalam bidang mineral semakin baik dan meningkat. Sementara itu Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa mineral memiliki unsur penting, seperti tanah jarang, litium, dan kobalt, merupakan tulang punggung teknologi dan industri modern. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada mineral tersebut, kita memastikan pasokannya yang aman dan berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting. Kerjasama Indonesia dengan Australia dalam bidang sumber daya mineral untuk menjaga keberlanjutan serta membangun jejaring antar negara lebih luas dan lebih kuat.
Pemateri pertama dalam seminar disampaikan dari University of Western Australi oleh Prof. Allan Trench dengan topik Critical Mineral Industrial Supply Chains in the Indo-Pasific: A View from Indonesia and Asutralia. Dalam pemaparannya menyampaikan bahwa, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing jangka panjang terhadap industri mineral. Pemerintah dapat berperan penting dalam mendukung eksplorasi dan pengembangan, pengolahan hilir dan manufaktur, praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, kerja sama internasional, inovasi dan pengembangan teknologi, dan inisiatif daur ulang agar industri mineral dapat berkembang secara bertanggung jawab, berkelanjutan, dan menghasilkan manfaat ekonomi dan lingkungan yang positif bagi masyarakat dan seluruh masyarakat di dunia secara keseluruhan.
Pemapar berikutnya adalah Kepala Riset Sistem Produksi Berkalanjutan dan Penilaian Daur Hidup, BRIN, Nugroho Adi Sasongko, Ph.D, dengan topic Evaluating The Sustainabity in the Critical Mineral and Processing Industries in Indonesia. Dalam pemaparannya menjelaskan Indonesia dan Australia memiliki rekam jejak produksi mineral yang kuat. Peluang baru dalam bidang mineral penting untuk dikembangkan dengan baik. Pemapar berikutnya LaksdaTNI (Purn) Dr. Suyono Thamrin, Drs., S.T., M.ENg.Sc., M.Tr.Opsla., CIQaR., CIQnR., CIMMR., ACPE., dengan topik Supply Chain and Circular Economic Model of Critical Mineral for Electeic Vehicles to Support Clean Energy Transition amd National Resilience. Dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Indonesia terus berupaya meningkatkan kerangka peraturan bagi industri pertambangan untuk memastikan praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Pemerintah Indonesia juga terus mengembangkan kebijakan strategis untuk mendukung pengembangan dan penggunaan teknologi pertambangan yang lebih canggih dan efisien dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri pertambangan di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga terus mendorong diversifikasi sektor pertambangan melalui pengembangan sumber daya mineral alternatif yang lebih berkelanjutan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat daya saing industri pertambangan Indonesia dan mencapai pembangunan berkelanjutan secara nasional.
Setelah narasumber menyampaikan pemaparan dilanjutkan dengan tanya jawab, para mahasiswa FMP Unhan RI sangat antusias menyampaikan berbagai pertanyaan karena materi yang dipaparkan sangat menarik. Berbagai pertanyaan dapat dijawab oleh para narasumber dan mahasiswa merasa puas atas jawaban dari Narasumber. Selesai tanya jawab acar dilanjutnya dengan pembahasan MoU antara University of Western Australia (UWA) and Indonesia (BRIN), dimana dalam pembahasan tersebut diharapkan Mahasiswa maupun Dosen Unhan RI dapat dilibatkan dalam penelitian yang dilaksanakan UWA dengan BRIN.
Dalam kegiatan Study Visit ini, Perwakilan Mahasiswa FMP Unhan RI kurang lebih berjumlah 40 Mahasiswa FMP Unhan RI serta 20 Mahasiswa FMIPA Unhan RI dan didampingi oleh Kaprodi Ketahanan Energi FMP Unhan RI Dr. Sri Murtiana, S.Sos., M.M., Kaprodi Ekonomi Pertahanan FMP Unhan RI Kolonel Sus Dr. Drs. Suwito, M.Si. serta Kaprodi MP FMP Unhan RI Kolonel Tek Dr. Hikmat Zakky Almubaroq, S.Pd., M.Si. serta beberapa Dosen dari Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI. Sementara dari BRIN dihadiri oleh Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama, Koordinator Kerjasama Serpong Biro Hukum dan Kerjasama, Perwakilan Humas Serpong Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan, Ketua Kelompok Riset PRSPBPDH 1 s.d 11